Untuk mengupayakan usaha kuliner yang laris, pebisnis perlu memperhatikan aspek operasional dan manajemen usaha seperti branding. Salah satu aspek penting dalam branding adalah pemilihan warna. Seperti memilih nama merk, warna juga dapat menjadi identitas sebuah bisnis yang berperan penting. 

Mengapa Warna Penting Dalam Bisnis Kuliner?

Apakah Anda pernah mendengar istilah “eating with your eyes”? Sebelum mencicipi makanan, kita biasanya akan menilai makanan tersebut dengan mata. Warna merupakan salah satu elemen pertama yang diperhatikan saat makan. Bukan cuma warna dari makanan itu sendiri, namun juga warna kemasan bahkan logo. 

Hal ini terjadi karena otak kita menciptakan persepsi berdasarkan apa yang kita lihat, termasuk warna. Persepsi ini muncul dari berbagai asosiasi atau pengalaman kita sebelumnya, misalnya warna merah identik dengan stroberi yang manis dan warna oranye dengan rasa jeruk segar.

Melalui warna, kita juga menilai kualitas dari sebuah makanan. Presentasi makanan yang tepat dengan warna menarik bisa membuat seseorang lebih berselera. Meski rasa dan kualitasnya baik, warna makanan atau kemasan yang keruh bisa memunculkan persepsi bahwa makanan itu berkualitas kurang baik. Untuk itu, penampilan dan warna makanan memiliki peran yang sangat penting.

Apa Warna Keberuntungan untuk Bisnis Makanan?

Sebetulnya, Anda bisa membuat usaha kuliner identik dengan warna apa saja sesuai dengan image yang ingin disampaikan. Setiap warna memiliki efeknya sendiri, sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda. Berikut ini adalah beberapa warna yang sering dijumpai dalam bisnis kuliner dan efek yang dimiliki warna tersebut.

1. Merah

Warna merah sering dianggap sebagai warna hoki. Warna ini juga sangat baik untuk bisnis makanan karena sifat warnanya yang energik, mencolok, dan penuh emosi. Ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak restoran cepat saji yang menggunakan merah sebagai warna branding utama mereka. 

2. Oranye

Mirip dengan warna merah, oranye juga merupakan warna dinamis yang menggugah. Warna ini dianggap lebih segar dan modern, sehingga sering dimanfaatkan untuk bisnis makanan dengan image yang lebih muda serta memiliki harga lebih terjangkau.

3. Kuning

Kuning identik dengan warna kebahagiaan. Emosi baik seperti ini dianggap mampu meningkatkan nafsu makan sehingga dapat dimanfaatkan dalam bisnis kuliner. Biasanya warna kuning dikombinasikan dengan warna merah dalam penggunaannya dalam restoran cepat saji. Kuning juga memberikan kesan hangat, sehingga lampu kekuningan bisa dimanfaatkan dalam restoran untuk menciptakan atmosfer yang nyaman.

4. Hijau

Erat dengan alam, warna ini sering digunakan untuk menunjukan image ramah lingkungan, sehat, dan segar. Bukan hanya dimanfaatkan oleh bisnis kuliner sehat, warna hijau juga sering dimanfaatkan dalam garnish sebagai pelengkap masakan.

5. Biru

Warna biru termasuk warna yang sulit ditemukan di alam. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa jarang makanan berwarna biru. Secara natural, warna ini memang tidak menimbulkan nafsu makan karena minimnya asosiasi antara biru dan makanan. Meski demikian, warna biru tetap bisa dimanfaatkan dalam bisnis kuliner. Warna biru gelap dapat memberikan image profesional dan terpercaya, sementara biru muda memberikan kesan kreatif. Ini sebabnya mengapa warna biru gelap sering digunakan pada paper cup kopi atau kotak dessert untuk menyampaikan keahlian pembuatnya.

6. Hitam

Hitam umumnya digunakan untuk barang-barang mewah. Dalam usaha kuliner, warna hitam bisa dimanfaatkan untuk makanan yang luxurious atau berkualitas premium.