Jakarta: Pandemi covid-19 tak menyurutkan pelaku usaha untuk terus memacu bisnis, terlebih ruang gerak sudah lebih dibuka oleh pemerintah guna mendorong perputaran roda perekonomian. Salah satu bisnis yang terus dipacu yakni roti Prancis mengingat roti tersebut cukup terkenal sebagai salah satu pusat kuliner terbaik di benua Eropa.
 
Sejauh ini, industri makanan dan minuman mampu bertahan meski digempur ketidakpastian oleh pandemi covid-19. Bahkan, industri tersebut tetap memiliki peluang bisnis besar. Untuk menangkap potensi bisnis di bidang tersebut, PT Champ Resto Indonesia melalui brand Monsieur Spoon 
yang merupakan toko roti Prancis asal Bali mulai merambah bisnis ke Jakarta
 
Chief Operating Officer Champ Resto Indonesia Hade Mboi menyampaikan outlet yang telah dibuka pada 30 April 2021 lalu menyuguhkan interior berkonsep french conservatory. "PIK kami pilih terutama di area Urban Farm Golf Island karena memiliki potensi pasar yang besar," tuturnya, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 1 Mei 2021.
Selain di Jakarta Utara, Hade Mboi menambahkan, Monsieur Spoon juga tengah melirik wilayah lainnya di Jakarta. "Kami masih melihat banyak peluang di Kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya untuk bisa ekspansi dan lebih dekat ke konsumen kami," tutur dia.
 
Sebelum ekspansi ke Jakarta, ia mengungkapkan, Monsieur Spoon sudah ada di Bali dengan enam cabang, yakni di Petitenget, Umalas, Ubud, Canggu, Pererenan, dan Seminyak. "Di masa pandemi ini, penerimaan pengunjung juga tentunya tetap mengikuti protokol kesehatan," kata Hade.
 
Di sisi lain, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong industri makanan dan minuman (mamin) untuk menerapkan teknologi industri 4.0. Transformasi digital dinilai membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi dan produktivitas sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten.
 
"Industri 4.0 memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional. Apalagi, dapat juga mendukung dan mempermudah aktivitas industri saat kondisi pandemi seperti saat ini," ujar Agus.
 
Agus menegaskan, berdasarkan peta jalan Making Indonesia, industri mamin adalah satu dari tujuh sektor yang diakselerasi untuk mengadopsi teknologi industri 4.0. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendongkrak kinerja sektor unggulan tersebut.
 
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, kinerja industri mamin selama periode 2015-2019 rata-rata tumbuh 8,16 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,69 persen. Di tengah pandemi, sepanjang kuartal IV-2020, terjadi kontraksi pertumbuhan industri nonmigas sebesar 2,52 persen.
 
"Namun demikian, industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 1,58 persen pada 2020," pungkasnya.