Roti tawar sejak dulu hingga sekarang memang jadi andalan keluarga untuk sarapan. Mulai dari anak-anak hingga orang tua menyukainya. Makanan yang dijadikan sebagai pengganti nasi ini ternyata punya peluang yang besar untuk dijadikan ladang cuan. Apalagi kini juga telah banyak peralatan yang mendukung, serta mudah didapatkan di pasaran. Untuk produksi rumah tangga, bisnis roti tawar ini sangat cocok.
Analisa Usaha Roti Tawar
Uji Kelayakan Finansial
Perhatikan dan analisa kelayakan finansial Anda sebelum membuka usaha roti tawar ini. Perhatikan aspek-aspek pendukung seperti operasional, input, output, hingga pemasaran. Rancang usaha semaksimal mungkin sebelum dijalankan. Pengujian finansial ini adalah faktor paling penting karena sangat berkesinambungan dengan keuangan usaha Anda. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, hingga return dari usaha tersebut.
Persiapan Strategi Usaha Rancang
usaha lebih matang dan pastikan tepat sasaran. Buat beberapa alternatif strategi yang dapat segera digunakan, jika rencana pertama tidak berhasil. Perhatikan pula bahwa Anda berbisnis untuk mendapatkan laba, jadi keungan harus diatur sebaik mungkin supaya balik modal dan ada alokasi dana untuk pemasarannya.
Persiapan Operasional
Perhatikan lokasi letak usaha Anda, karena salah satu faktor yang menentukan usahamu berjalan atau tidak adalah lokasi yang baik. Pilih lokasi yang paling strategis, mudah dijangkau siapapun dan kendaraan apapun. Jika dapat tempat yang dekat dengan keramaian, lebih baik.
Persiapan Pemasaran Untuk pemasaran, jalin kerjasama yang baik dengan agen-agen atau Anda juga dapat membuka kios sendiri.
Analisa Modal Usaha Roti Tawar
Sebagai contoh, jika sehari-hari Anda mampu menjual habis roti tawar sebanyak 50 bungkus dengan harga Rp 15 ribu maka jumlah pendapatan harian Anda yaitu Rp 750 ribu. Dalam sebulan pendapatan Anda mampu mencapai Rp 22,5 juta. Untuk menghitung laba, kurangilah seluruh pendapatan dengan total biaya operasionalnya. Apabila dengan total biaya operasional yang dikeluarkan membutuhkan dana sebesar Rp15 juta, maka Rp 22,5 juta dikurangi dengan Rp 15 juta. Maka laba yang didapatkan selama sebulan yakni Rp 7,5 juta. Dengan total laba tersebut, Anda dapat memperoleh balik modal selama 2 bulan.
Plus Minus Usaha Roti Tawar
Roti tawar disukai banyak orang dan hampir setiap hari dikonsumsi masyarakat. Apalagi kaum urban yang tidak memiliki banyak waktu untuk sarapan di rumah. Mereka biasanya mengonsumsi roti tawar sebagai sarapan. Dengan rasa yang khas dan bentuk yang sederhana, roti tawar ini biasa diberi campuran topping lain seperti margarin, susu, meses, selai, atau keju. Namun kekurangan sekaligus tantangan dari bisnis ini adalah persaingan bisnis yang tinggi dan ketat. Hal ini bisa diminimalisir dengan memproduksi roti tawar yang berbeda dari yang dijual orang lain. Hal ini dapat memenangkan persaingan dan membuat roti tawar Anda lebih menarik serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi.