Perkembangan zaman yang kian modern membuat sejumlah sektor bergerak cepat. Termasuk tren kuliner yang silih berganti di media sosial.
Dessert alias pencuci mulut merupakan jenis makanan dan minuman yang paling sering viral di media sosial. Mulai dari kue manis, roti ala Korea dan Perancis, hingga minuman unik yang mewarnai tren kuliner dalam setahun ini.
Tren dessert yang cepat berubah mengundang permintaan pasar yang terus meningkat. Sayangnya hal ini belum tentu diikuti dengan kemampuan kreatif pelaku kuliner di Indonesia.
Tips agar tidak ketinggalan tren dessert viral
1. Punya skill set yang cukup
Bukan hanya membuat kue, pekerja kuliner juga perlu memiliki skill set alias kemampuan dan pengetahuan penuh di bidang kuliner.
"Mau bagaimana pun, pakai bahan baku terbaik di dunia sekali pun, selama tangan manusianya dan wawasannya enggak ada, semuanya akan tetap sama saja," kata penulis dan praktisi kuliner Indonesia, Kevindra Soemantri dalam diskusi bertajuk "Peluang Bisnis Dessert di Indonesia" di Kumala Garage Store, Jakarta Barat, Selasa (21/5/2024).
Skill set bisa dipenuhi melalui pelatihan rutin, baik secara praktik maupun teori terkait dessert atau makanan lainnya.
Pelatihan praktik dan teori akan membantu mengembangkan wawasan kuliner pelaku industri, menjadi bekal menghadapi perubahan tren kuliner yang kian cepat.
"Industri kuliner adalah industri dinamis, berkembang terus. Enggak cuma dari cara masaknya, tetapi alat masaknya juga," ujar Kevindra.
2. Penuhi tiga komponen ini
Head Pastry Chef BEAU Bakery, Arief Maulana Ikhsan menilai, pelaku kuliner harus memenuhi tiga komponen utama dalam kuliner yakni peralatan, bahan baku, dan orang yang membuat.
"Orang atau si pembuat itu paling penting karena di situlah resepnya, di situlah inovasinya muncul," ujar Arief.
Meski ketiganya sama-sama diperlukan, Arief menekankan bahwa komponen people atau manusia menjadi hal paling penting dalam membuat aneka dessert.
"Kalau manusianya sudah kuat, pakai bahan sisa sekali pun, dia bisa membuat mengolahnya dengan maksimal," tambah Arief.
Artikel ini diambil dari Kompas.com